Minggu, 21 Juni 2015

Berita Terkini Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun sebuah gedung pertunjukan seni berskala Internasional di Cikutra, Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pun diminta usulan dalam proyek tersebut. 

Namun demikian, pria yang kerap disapa Emil ini menolak untuk merancang bangunan gedung pertunjukan yang digagas oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar ini.

"Saya enggak punya waktu untuk mendesain Gedung Pertunjukkan. Lagian ini adalah proyek kelas dunia, jadi harus sama arsitek kelas dunia juga,” kata Emil di Bandung, Sabtu (20/6/2015). 

Sebagai bentuk rasa tanggung jawab, Emil pun merekomendasikan salah satu sahabatnya yang juga arsitek internasional asal Inggris, Zaha Hadad. Emil pun langsung bertolak ke Inggris untuk menemui Zaha. 

"Saya pilihkan pemenang nobelnya dalam bidang arsitektur sehingga Provinsi Jawa Barat punya tempat kesenian kelas dunia," tambahnya.

Zaha Hadad adalah arsitek wanita terbaik dunia yang pernah menyabet gelar Pritzker Architecture Prize pada 2004. Selain itu, Zaha juga mendapat penghargaan arsitektur Stirling Prize, dari kerajaan Inggris, pada 2010 dan 2011. 

Wanita Inggris keturunan Irak ini dikenal karena kerap membangun gedung dengan menggunakan material yang tidak biasa. Ciri khas arsitekturnya tampak pada bangunannya yang unik dengan banyak titik perspektif, sehingga terlihat kacau namun tetap menampilkan keindahan. 

Salah satu karya monumentalnya adalah Museo Nazionale Delle Arti Del XXI Secolo (MAXXI) pada 2010, dan Gedung Evelyn Grace Academy pada 2011. Selain itu, Zaha juga merancang gedung Museum Eli and Edythe Broad, dan Pusat Seni Kontemporer Rosenthal, Amerika Serikat. Di Abu Dhabi, dia membangun jembatan indah Sheikh Zayed. Sementara di Asia, rancang bangunan yang terkenal adalah Rumah Opera Guangzhou, Tiongkok.